Mengutip laporan USA Today, enzim tersebut pernah digunakan dalam penelitian COVID-19 karena kemampuannya menghasilkan cahaya yang membantu peneliti melacak bagaimana virus dan vaksin berinteraksi dengan sel.
Misalnya, para ilmuwan di University of Texas Medical Branch di Galveston menggunakan enzim Luciferase untuk mempercepat pengembangan vaksin dan pengujian diagnostik.
KESIMPULAN :
Klaim vaksin corona memiliki barcode sebagai alat pelacak manusia adalah SALAH.
Barcode dipasang pada botol vaksin
COVID-19 sebagai langkah antisipasi beredarnya produk vaksin corona tiruan atau palsu di masyarakat.
Informasi ini adalah kategori jenis MISLEADING CONTENT
REFERENSI :
1. https://bit.ly/3vjMH0q
2. https://bit.ly/3eD5Pjr